03 November 2012

Pendekatan Kaunseling Nabi Muhammad

-Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang-



Alhamdulillah, baru-baru ini saya telah sempat mengikuti kelas Pendekatan Kaunseling Nabi Muhammad SAW oleh Dr Wan Mazwati, salah seorang dari Tim Hadith Psikologi..akhirnya saya berjumpa dengan apa yang saya tercari-cari selama ini, iaitu teknik yang digunakan oleh Rasulullah dalam menangani masalah emosi atau gangguan jiwa. Kita tahu Rasulullah adalah sebaik-baik Qudwah dan ikutan, setiap perlakuan, perkataan dan diam Nabi Muhammad harus kita kaji dan kita ikuti. Saya kongsikan di laman blog ini supaya apabila sahabat-sahabat membacanya, akan juga turut dapat manfaatnya. insyaAllah.

sahabat-sahabat,
Human Nature in Islam ( fitrah manusia) dalam menyelesaikan masalah rohani adalah:
1.menjaga emosi
2.mengubati jiwa ( soul) dengan perkara-perkara baik seperti solat ( spesifik) dan perkara-perkara baik yang lain.

Kaunseling Mendorong Akhlak Mulia

Pengenalan
Hadith ini adalah hadith yang paling jelas menunjukkan strategi dan prosedur bagaimana Nabi Muhammad mendorong perubahan akhlak, sikap dan tingkahlaku seorang pemuda yang sudah menyedari kesalahannya. dalam hadith ini, sangat jelas prosedur kaunseling cara Nabi Muhammad yang bertentangan dengan prosedur kaunseling ciptaan ahli-ahli psikologi Barat. Nabi Muhammad tidak menyiasat latar belakang kesalahan yang dilakukan oleh kaunselee. Fokus kaunseling Nabi Muhammad adalah memberikan penyelesaian, dan bukan juga cuba memahami kaunselee.

Analisis hadith
Pada suatu hari, ada seorang pemuda datang berjumpa dengan Nabi Muhammad. Dia berkata, " saya telah bercumbu-cumbu dengan seorang perempuan di pinggir kota. "Saya sudah lakukan semuanya, kecuali bersetubuh dengannya. Sekarang saya datang ke hadapan tuan, maka hukumlah saya sebagaimana tuan mahukan."

18 May 2012

Gagal Merancang, Merancang untuk Gagal

 

~ Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang ~

 


Ketika topik ini dibincangkan dalam halaqah gembira kami, perbincangan mengenai
“ memupuk dan membina keyakinan diri dalam gerakan Islam”. Saya cukup tertarik untuk mengupas persoalan ini dengan lebih lanjut. Menjadi kewajipan kepada kita setiap manusia untuk menunaikan hak lafaz dua kalimah syahadah dengan amal perbuatan kita. Jadi, sebenarnya setiap dari kita telah dimudahkan oleh Allah kepadanya sesuatu pekerjaan, dan setiap dari kita juga mestilah mencari atau mengenalpasti dirinya, apakah yang sesuai dengan fitrahnya sendiri. Rasulullah SAW bersabda “ Bagi setiap orang ada perkara yang mudah baginya apabila membuat sesuatu yang sesuai baginya”. 

  
Cuma persoalannya sekarang, kita kenal ke diri kita ni sebenarnya?. Ahli psikologi selalu menyebut-nyebut tentang setiap orang harus mencari bakat-bakat yang sememangnya ada di dalam setiap dirinya. Asasnya, kita kena kenal diri kita. Jika kita selalu membuat SWOT analisis dalam organisasi atau persatuan, kenapa tidak kita membuat SWOT analisis diri kita sendiri. 

What is my:

Strengh/kekuatan 
Weakness/kelemahan
Opportunities/peluang
Threat/cabaran atau halangan


16 May 2012

NURTURING AND EDUCATING EEMAN IN CHILDREN

Assalamualaikum my dear friends, there's something i want to share with all of you..Happy Teachers Day=)

Recently, there are a lot of moral problems happened to our youths in Malaysia. Baby dumping, pre-marital sex, prostitution, and others are in the stage that we should worry of. Thus, many people come to blame one another, why this problem occurs to our teenagers. Some blame parents, some blame schools, some blame society and there are also said that it is from the influenced of mass media which influence and boost out teenager’s curiosity. Whatever the blame goes to, I personally believed that family institutional plays an important role in the shaping children moral behavior and thinking. As in Islam said that children are born with fitrah and thus, their parents will shape and determine who and what they want their children want to be. Most of the cases of youth’s moral problem today are due to the failure of the family institutions like family broken, divorce family, financial problem and neglecting parent toward their children. Here, I would like to explore, what is the real responsibility of parents in educating their children. Is it the duty of parents is just to fulfill the children’s basic needs like shelter, food, clothes? What about their psychological need? There are parents who fulfill all children’s basic needs but neglected their psychological needs like need to be loving, caring, and listening and so on. When parents did not fulfill their psychological needs, hence they will searching for it outside home like what happens nowadays.
Generally, in Islam, there are several responsibilities of parents toward their children. There are responsibilities to instill and educate their children in terms of faith, moral character, physical, intellectual, psychological, social and sexual. Thus, I will explain about these factors. 

10 January 2012

What is the ultimate end of education??


Ketika di dalam kelas, seorang pensyarah yang amat saya hormati melontarkan pertanyaan kepada kami semua…..soalannnya berbunyi…

Dari mana datangnya saya? ( man aina ji’na?)
Kemana saya akan pergi? ( ila aina ji’na?)
Apa tujuan saya dihidupkan ( limaza ji’na?)

Mana dalil dari Al-Quran yang menjawab segala persoalan asas itu?

Erkk..anda rasa apa respon kami semua?adakah kami semua dapat menjawab soalan itu?..kalau pendidik tidak jelas tentang tujuan dan matlamat hidupnya sendiri, bagaimana nak bawa anak didik ke jalan yang betul? Umpama ingin melancong tetapi tempat yang nak dituju masih tidak jelas…itu sebenarnya persoalan asas kepada semua orang untuk dijawab.Anda pun jawab la ye..=)

Kesekian kalinya, mampukah pendidikan kita pada hari ini memberi jawapan kepada pelajar kita pada hari ini? Kata Imam Al-Ghazali, matlamat utama kehidupan adalah untuk mencapai kebahagiaan hakiki ( As-sa’adah al-haqiqiyah atau As-sa’dah al-ukhrawiyah), maka apa sahaja yang membawa kepada matlamat itu menjadi sebahagian daripadanya ( Anything which promotes the realization of the ultimate end ( paradise) becomes part of the end).

05 January 2012

Nur Syahadah menyinar kalbu


Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Lirik lagu kumpulan Far-East singgah di benak kepala saya apabila mencari idea tentang tajuk ini. Aspirasi daripada apa yang saya pelajari di dalam kelas, moga-moga bermanfaat kepada semua yang membaca. InsyaAllah...

Nur Syahadah menyinar kalbu
Murni seharum namamu
Hadirnya dicelahan
Kekalutan kalbumu itu

Benarkah ada ungkapan seperti:
1. "Die memang la tak tutup aurat, tapi aku tengok sembahyang dia khusyuk. Dia berdoa lama"
2. " Don't judge a book by its cover
3. "Dia pakai je tudung labuh, tapi bercouple, pergaulan tak jaga"
4. " Iman Allah je yang tahu, hati sape yang tahu, Allah je tahu"



Iman apabila betul-betul meresap ke dalam hati, ia akan membuahkan hasil kepada moral dan akhlak iaitu mengamalkan akhlak islamiyah yang sebenar. Perbuatan seseorang adalah manifestasi kepada iman dan juga satu ekspresi luaran daripada apa yang ada di dalam diri seseorang ( an outward expression of inner conviction). [ Hammudah Abdalati, Islam in focus]